1. Pengertian Psikologi
Psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti “jiwa” dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata “ilmu”. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan secara harfiah dari istilah psikologi. Jadi, psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat sebagaimana disepakati oleh para sarjana psikologi masa kini. (Gerungan, 2004 )
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental baik normal maupun abnormal dan berpengaruh pada perilaku.
2. Perspktif Psikologi
Semua yang berhubungan dengan psikologi dapat dilihat dengan berbagai sudut pandang yang berbeda atau biasa disebut perspektif. Dibawah ini adalah beberapa perspektif biologi:
1. PERSPEKTIF BIOLOGIS
Berdasarkan pendekatan biologis, semua peristiwa psikologis berkaitan dengan aktifitas otak dan sistem saraf, pendekatan ini mencoba menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan mental. Pedekatan ini mendapatkan keberhasilan untuk mempelajari mental, perilaku, emosi dan motivasi
2. PESPEKTIF PERILAKU
Pendekatan ini dilakukan dengan cara melihat perilaku. John B. Watson memiliki pandangan bahwa perilaku harus menjadi satu-satunya masalah utama dalam psikologi atau disebut aliran behaviourisme. Cabangnya yaitu Psikologi Stimuli Respons (S – R) mempelajari stimuli yang relavan di lingkungan, respon yang ditimbulkan stimuli tersebut dan akibat saat setelah respon itu terjadi
3. PERSPEKTIF KOGNITIF
Perspektif kognitif modern sebagiannya merupakan reaksi terhadap behaviorisme dan sebagian lainnya merupakan akar dari kognitif psikologi. Bidang ini didasarkan pada asumsi yaitu:
a. Hanya dengan mempelajari proses mental, kita dapat sepenuhnya mengetahui apa yang dilakukan oleh suatu organisme.
Kita dapat mempelajari proses mental secara objektif dengan cara memfokuskan pada perilaku spesifik.
Pendekatan ini dianalogikan seperti komputer informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara: dipilih, dibandingkan dan dikombinasikan, ditransformasi, disusun kembali dan sebagainya.
4. PERSPEKTIF PSIKOANALITIK
Konsep psikoanalitik tetntang perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund Freud di Eropa. Psikoanalisis merupakan campuran versi kognitif dan fisiologi abad ke-19. Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari bawah sadar (unconscious). Keyakinan, rasa takut, dan keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang tetep mempengaruhi perilakunya.
5. PERSPEKTIF FENOMENOLOGI
Perspektif fenomenologi mengfokuskan pada pengalaman subjketif.Perspektif ini berhubungan dengan pandangan pribadi seorang individu terhadap suatu peristiwa fenomenologi individual.Pendekatan ini berkembang sebagiannya disebabkan oleh reaksi terhadap apa yang disebut oleh ahli psikologi fenomenologi sebagai kualitas mekanistik dari perspektif psikologi lain.Jadi ahli psikologi fenomenologi cenderung menolak pendapat bahwa perilaku adalah dikendalikan oleh stimuli eksternal (Behaviorisme),atau oleh pengolahan informasi dalam perspeksi dan memori (Psikologi Kognitif),atau oleh impuls bawah sadar (teori psiko analitik).Ahli psikologi fenomenologi memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan ahli psikologi yang lain yaitu mereka lebih berkeinginan menjelaskan kehidupan dalam diri dan pengalaman individual ketimbang dengan mengembangkan teori atau memperkiraan perilaku.
Sebagian fenomenologikal dinamakan humanistik karena mereka menekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan.Menurut teori humanistik,kekuatan motif utama individual adalah kecenderungan kearah pertumbuhan dan aktualisasi diri.
Psikologi fenomenologi atau humanistik lebih berkaitan dengan literatur dan kemanusiaan ketimbang dengan ilmu pengetahuan.Pandangan humanistik membuat hal hal yang berguna seperti peringatan bahwa psikologi perlu mengfokuskan perhatian nya pada pemecahan masalah yang relevan dengan kesejahteraan manusia ketimbang mempelajari sedikit terisolasi.
3. Hubungan diantara perspektif
Perpektif biologi menggunakan konsep dan prinsip yang diambil dari fisiologi dan cabang biologi lainya,sedangkan perspektif lain mengandalkan konsep dan prinsip yang murni psikologis (Persepsi,memori,bawah sadar dan aktualisasi diri).
Reduksionisme artinya situsi dimana apa yang dahulu dipahami hanya pada tingkat psikologi sekarang dapat dipahami pada tingkat biologis.Hal ini tidak berarti bahwa psikologihanya sekedar sesuatu yang harus dilakukan sampai ahli biologi berhasil mengungkapkan segalanya karena banyak prinsip yang hanya dapat dinyatakan pada tingkat psikologis.Alasan kedua untuk memiliki penjelasan tingkat psikologis adalah banwa konsep dan prinsip psikologis dapat digunakan untuk mengarahkan para peneliti biologis dalam penelitiannya.
Prespektif pada tingkat psikologi kadang-kadang bersesuaian dan kadang-kadang kompetitif.prespektif cenderung sesuai jika berfokus pada aspek yang berbeda dari fenomena yang sama. Prespektif saling kompetitif jika meraeka menawarkan penjelasan yang berbeda untuk fenomena yang sangat sama. Konflik tersebut mungkin menyatakan bahwa apa yang kita ketahui tentang suatu fenomena adalah tidak sempurna dengan semakin banyak yang diketahui tentang fenomena tersebut pandangan-pandangan itu mungkin akan menjadi sesuai satu sama lain. Konflik awal pada pandangan pandangan tersebut mungkin merupakan langkah lain dalam proses psikologi ilmiah yang terus berjalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar